Komunikasi Satelit
Satelit
Satelit adalah benda yang
mengelilingi planet dengan periode revolusi dan rotasi tertentu dan memiliki
orbit peredaran sendiri. Kamu tahu tidak, orbit itu apa?? Orbit merupakan titik
lintasan/jalur peredaran satelit dalam mengelilingi sebuah planet. Dalam orbit
terdapat dua istilah, yaitu apogee (titik terjauh dengan bumi) dan perigee
(titik terdekat dengan bumi).
Terdapat
dua jenis satelit yaitu satelit alami dan satelit buatan. Satelit alami adalah
benda-benda luar angkasa alami (bukan buatan manusia) yang mengorbit pada
sebuah planet atau benda lain yang lebih besar daripada dirinya. Salah satu
contoh satelit alami yang dimiliki bumi adalah bulan. Sedangkan Satelit buatan
adalah benda buatan manusia yang diluncurkan ke luar angkasa dan beredar
mengelilingi planet. Salah satu contoh satelit buatan yang dimiliki Indonesia
adalah Satelit Palapa. Satelit buatan memiliki berbagai macam kegunaan seperti
untuk tujuan telekomunikasi, mata-mata (militer), penelitian, pengamatan bumi dan
benda-benda luar angkasa, dan sebagainya.
Sejarah
Satelit
Satelit buatan manusia pertama
adalah Sputnik 1, diluncurkan oleh Soviet pada tanggal 4 Oktober 1957, dan
memulai Program Sputnik Rusia, dengan Sergei Korolev sebagai kepala disain dan
Kerim Kerimov sebagai asistentnya. Peluncuran ini memicu lomba ruang angkasa
(space race) antara Soviet dan Amerika.
Sputnik 1 membantuk
mengidentifikasi kepadatan lapisan atas atmosfer dengan jalan mengukur
perubahan orbitnya dan memberikan data dari distribusi signal radio pada
lapisan ionosphere. Karena badan satelit ini diisi dengan nitrogen bertekanan
tinggi, Sputnik 1 juga memberi kesempatan pertama dalam pendeteksian meteorit,
karena hilangnya tekanan dalam disebabkan oleh penetrasi meteroid bisa dilihat
melalui data suhu yang dikirimkannya ke bumi.
Sputnik 2 diluncurkan pada
tanggal 3 November 1957 dan membawa awak mahluk hidup pertama ke dalam orbit,
seekor anjing bernama Laika.
Pada bulan Mei, 1946, Project
Rand mengeluarkan desain preliminari untuk experimen wahana angkasa untuk
mengedari dunia, yang menyatakan bahwa, "sebuah kendaraan satelit yang
berisi instrumentasi yang tepat bisa diharapkan menjadi alat ilmu yang canggih
untuk abad ke duapuluh". Amerika sudah memikirkan untuk meluncurkan satelit
pengorbit sejak 1946 dibawah Kantor Aeronotis angkatan Laut Amerika (Bureau of
Aeronautics of the United States Navy). Project RAND milik Angkatan Udara
Amerika akhirnya mengeluarkan laporan diatas, tetapi tidak mengutarakan bahwa
satelit memiliki potensi sebagai senjata militer; tetapi, mereka menganggapnya
sebagai alat ilmu, politik, dan propaganda. Pada tahun 1954, Sekertari
Pertahanan Amerika menyatakan, "Saya tidak mengetahui adanya satupun
program satelit Amerika."
Pada tanggal 29 Juli 1955, Gedung
Putih mencanangkan bahwa Amerika Serikat akan mau meluncurkan satelit pada
musim semi 1958. Hal ini kemudian diketahui sebagai Project Vanguard. Pada
tanggal 31 July, Soviets mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan satelit pada
musim gugur 1957.
Mengikuti tekanan dari American
Rocket Society (Masyarakat Roket America), the National Science Foundation
(Yayasan Sains national), and the International Geophysical Year, interest
angkatan bersenjata meningkat dan pada awal 1955 Angkatan Udara Amerika dan
Angkatan Laut mengerjai Project Orbiter, yang menggunakan wahana Jupiter C
untuk meluncurkan satelit. Proyek ini berlangsung sukses, dan Explorer 1
menjadi satelit Amerika pertama pada tanggal 31 januari 1958.
Pada
bulan Juni 1961, tiga setengah tahun setelah meluncurnya Sputnik 1, Angkatan
Udara Amerika menggunakan berbagai fasilitas dari Jaringan Mata Angkasa Amerika
(the United States Space Surveillance Network) untuk mengkatalogkan sejumlah
115 satelit yang mengorbit bumi.
Satelit
buatan manusia terbesar pada saat ini yang mengorbit bumi adalah Station
Angkasa Interasional (International Space Station) :
- · Satelit astronomi adalah satelit yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan objek angkasa lainnya yang jauh.
- Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan tujuan telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro. Kebanyakan satelit komunikasi menggunakan orbit geosinkron atau orbit geostasioner, meskipun beberapa tipe terbaru menggunakan satelit pengorbit Bumi rendah.
- Satelit pengamat Bumi adalah satelit yang dirancang khusus untuk mengamati Bumi dari orbit, seperti satelit reconnaissance tetapi ditujukan untuk penggunaan non-militer seperti pengamatanlingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dll.
- Satelit navigasi adalah satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke penerima di permukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi. Salah satu satelit navigasi yang sangat populer adalah GPS milik Amerika Serikat selain itu ada juga Glonass milik Rusia. Bila pandangan antara satelit dan penerima di tanah tidak ada gangguan, maka dengan sebuah alat penerima sinyal satelit (penerima GPS), bisa diperoleh data posisi di suatu tempat dengan ketelitian beberapa meter dalam waktu nyata.
- Satelit mata-mata adalah satelit pengamat Bumi atau satelit komunikasi yang digunakan untuk tujuan militer atau mata-mata.
- Satelit tenaga surya adalah satelit yang diusulkan dibuat di orbit Bumi tinggi yang menggunakan transmisi tenaga gelombang mikro untuk menyorotkan tenaga surya kepada antena sangat besar di Bumi yang dpaat digunakan untuk menggantikan sumber tenaga konvensional.
- Stasiun angkasa adalah struktur buatan manusia yang dirancang sebagai tempat tinggal manusia di luar angkasa. Stasiun luar angkasa dibedakan dengan pesawat angkasa lainnya oleh ketiadaanpropulsi pesawat angkasa utama atau fasilitas pendaratan; Dan kendaraan lain digunakan sebagai transportasi dari dan ke stasiun. Stasiun angkasa dirancang untuk hidup jangka-menengah diorbit, untuk periode mingguan, bulanan, atau bahkan tahunan.
- Satelit cuaca adalah satelit yang diguanakan untuk mengamati cuaca dan iklim Bumi.
- Satelit miniatur adalah satelit yang ringan dan kecil. Klasifikasi baru dibuat untuk mengkategorikan satelit-satelit ini: satelit mini (500–200 kg), satelit mikro (di bawah 200 kg), satelit nano (di bawah 10 kg).
Komunikasi
Satelit
Komunikasi Satelit adalah salah
satu jenis mode penghubung dalam komunikasi melalui sebuah satelit, disini
satelit berperan sebagai repeater dan penguat dalam jalannya komunikasi.
Keunggulan dari jenis komunikasi ini sudah jelas, tidak terkendala jarak dan
medan. Ingin seberapa jauh atau sulit medan jelas dapat di jangkau. Untuk
kekurangan adalah delay time yang di hasilkan yang tentunya dalam waktu yang
akan datang komunikasi ini akan semakin ditinggalkan, jika jenis-jenis mode
penghubung komunikasi seperti FO,Kabel atau Radio Link sudah mencapai daerah
tersebut. Untuk aplikasi Komunikasi Satelit dapat di gunakan di berbagai jenis
seperti voice,data,video,dll.
Sistem komunikasi satelit juga
merupakan salah satu sarana atau infrastruktur yang dapat digunakan untuk
aplikasi boardband multimedia dan pertukaran informasi. Komunikasi satelit
sangat didasari oleh teknologi wireless-access.
Pada sistem komunikasi satelit
penempatan repeater berada di ruang angkasa dalam bentuk satelit. Jadi satelit
hanya merupakan suatu repeater saja. Dengan ditariknya repeater jauh ke atas,
maka jangkauan pemandangannya makin luas, dengan demikian jarak antar pesawat
pemancar dengan penerima dapat diperpanjang. lni merupakan suatu penghematan.
Satelit diorbitkan dengan
ketinggian bermacam-macam tergantung dari kebutuhannya. Orbitnya sinkron dengan
permukaan bumi, sehingga seolah-olah satelit ini diam ditempatnya. lnilah yang
disebut dengan geostationer orbit. Prinsip dasar sistem komunikasi satelit
adalah dari suatu terminal sinyal dikirimkan ke stasiun bumi, kemudian dari
stasiun bumi ini sinyal tersebut dipancarkan ke satelit. Selanjutnya dari
satelit sinyal ini akan dikirim kembali ke bumi yaitu sestasiun bumi yang akan
dituju yang letaknya berdekatan dengan terminal yang akan dituju. Kemudian dari
stasiun bumi ini sinyal diteruskan ke terminal yang dituju.
Sedangkan Satelit komunikasi
adalah sebuah pesawat ruang angkasa yang ditempatkan pada orbit disekeliling
bumi dan didalamnya terdapat peralatan-peralatan penerima dan pemancar
gelombang mikro yang mampu merele (menerima dan memancarkan kembali) sinyal
dari satu titik ketitik lain dibumi.
Satelit berfungsi sebagai pengulang
(repeater), ini berarti satelit harus mempunyai antena pemancar dan penerima
yang sangat terarah. Satelit menerima sinyal-sinyal dan memancarkan kembali
kestasiun bumi tujuan dengan frekuensi yang berbeda. Frekuensi yang digunakan
dalam sistem komunikasi adalah bidang C (C-band) dan bidang ku (ku-band).
C-band memiliki daerah frekuensi yang biasa digunakan adalah 4-6 GHz dan
ku-band pada frekuensi 12-14 GHz. Frekuensi 4 GHz pada C-band dan 12 GHz pada
ku-band adalah frekuensi untuk hubungan satelit kestasiun bumi yang dituju
(downlink), sedangkan frekuensi 6 GHz pada C-band dan 14 GHz pada ku-band
merupakan frekuensi untuk hubungan dari stasiun bumi kesatelit (uplink).
Sistem satelit dapat bersifat
domestik, jangkauan pelayanannya terbatas pada negara-negara yang memiliki
sistem tersebut contohnya, sistem telesat canada, sistem regional yang
melibatkan dua negara atau lebih, seperti misalnya sistem symphonie milik
prancis-jerman barat, serta global yang jangkauannya antar benua, contohnya
sistem intersat.
Koordinasi pelayanan satelit
dilakukan oleh ITU (International Telecommunication Union), yang berpusat di
Genewa. Konferensi-konferensi yang dikenal sebagai WARC (World Administrative
Radio Conference) diadakan secara terbatas dan pada waktu-waktu tertentu
dikeluarkan rekomendasi mengenai daya radiasi, frekuensi dan posisi orbit
satelit.
Satelit yang digunakan pada masa
sekarang ini adalah jenis satelit aktif (sinyal yang diterima satelit akan
dipancarkan kembali dan bukan hanya dipantulkan kembali kebumi), hal ini
berarti satelit harus mempunyai antena pemancar dan penerima yang sangat
terarah serta rangkaian-rangkaian koneksi yang kompleks, juga diperlukan
mekanisme pengaturan posisi dan kontrol yang teliti bagi satelit. Keperluan
daya bagi peralatan tersebut biasanya diperoleh dari susunan sel solar dengan
batere nikel kadmium sebagai cadangan untuk pelayanan pada saat gerhana. Adapun
jenis satelit menurut layanannya ada dua, yaitu:
1.
Satelit Tetap (Fixed Satellite Service) adalah satelit yang memungkinkan
terjalinnya suatu hubungan komunikasi dan pertukaran informasi yang sangat
handal antara dua titik, tidak peduli apakah informasi tersebut berupa suara
(telepon), data maupun video (televisi).
Yang termasuk dalam jenis ini
adalah seperti:
a. PALAPA
(yang digunakan oleh PT.Telkom)
b.
ASIASAT (singapore)
c. PANAMASAT (panama)
2.
Satelit Bergerak (Mobile Satellite Service)
yaitu digunakan
untuk memberikan jasa pelayanan komunikasi bagi pemakai yang bergerak, baik di
darat, di laut, maupun di udara
Yang termasuk dalam jenis ini
adalah seperti:
a. InMarSat (didukung oleh Telkom,
singapore, jepang, korea, DeTeMobile, dan Telefonica)
b. Aces (PT.PSN-Indonesia,
PLTDT-Philipina, dan Orchid-Thailand)
c.
ICO
d.
ODYSSEY
e.
IRIDIUM
(Motorolla)
f.
GLOBALSTAR
(Australia)
Banyak satelit dikategorikan atas
ketinggian orbitnya, meskipun sebuah satelit bias mengorbit dengan ketinggian
berapa pun:
·
Orbit
Rendah (Low
Earth Orbit, LEO): 300 - 1500km di atas permukaan bumi.
·
Orbit
Menengah (Medium
Earth Orbit, MEO): 1500 - 36000 km.
·
Orbit
Geosinkron (Geosynchronous
Orbit, GSO): sekitar 36000 km di atas permukaan Bumi.
·
Orbit
Geostasioner (Geostationary
Orbit, GEO): 35790 km di atas permukaanBumi.
·
Orbit
Tinggi (High
Earth Orbit, HEO): di atas 36000 km.
·
Orbit
berikut adalah orbit khusus yang juga digunakan untuk mengkategorikan satelit:
·
Orbit
Molniya,
orbit satelit dengan perioda orbit 12 jam dan inklinasi sekitar 63°.
·
Orbit
Sunsynchronous,
orbit satelit dengan inklinasi dan tinggi tertentu yangselalu melintas ekuator
pada jam lokal yang sama.
·
Orbit
Polar, orbit
satelit yang melintasi kutub.
Jenis-jenis
Orbit Satelit
Ada posisi dasar orbit,
tergantung posisi relatif satelit terhadap bumi :
1.
Geostasioner
(geostationary). Orbit ini juga dikenal sebagai geosynchronous atau
synchronous. Ketinggian orbit ini kira-kira 22.223 mil atau 1/10 jarak ke
bulan. Jalur ini juga dikenal sebagai ”tempat parkir satelit”, sebab begitu
banyak satelit, mulai dar satelit i cuaca, satelit komunikasi hingga satelit
televisi. Akibatnya, posisi masing-masing harus tepat agar tidak saling
menginterferensi sinyal. Penerbangan Space Shuttle yang terjadwal, menggunakan
yang lebih rendah yang dikenal dengan asynchronous orbit, yang berada pada
ketinggian rata-rata 400 mil (644 km). Berikut detil dari orbit satelit:
2.
70
-1.200 mil (asynchronous orbits) : digunakan oleh satelit pengamat, yang
biasanya mengorbit pada 300 -600 mil (470-970 km), berfungsi sebagai
fotografer. Misalnya satelit Landsat 7, ia bertugas untuk pemetaan, pergerakan
es dan tanah, situasi lingkungan (semisal menghilangnya hutan hujan tropis),
lokasi deposit mineral hingga masalah pertanian; satelit SAR
(search-and-rescue) juga disini, dengan tugas menyiarkan ulang sinyal-sinyal
darurat dari kapal laut atau pesawat terbang yang dalam bahaya; Teledesic,
yaitu satelit yang di-backup sepenuhnya oleh Bill Gates, memberikan layanan
komunikasi broadband (highspeed), dengan sarana satelit yang mengorbit pada
ketinggian rendah (LEO, Low Earth Orbiting).
3.
3.000
-6.000 mil (asynchronous orbits) : digunakan oleh satelit sains, yang biasanya
berada pada ketinggian ini (4.700 -9.700 km), dimana mereka mengirimkan
data-data ke bumi via sinyal radio telemetri. Satelit ini berfungsi untuk
penelitian tanaman dan hewan, ilmu bumi, seperti memonitor gunung berapi, mengawasi
kehidupan liar, astronomi (dengan IAS, infrared astronomy satellite) dan
fisika.
4.
6.000
-12.000 mil (asynchoronous orbits) : satelit GPS menggunakan orbit ini untuk membantu
penentuan posisi yang tepat. Ia bisa digunakan untuk kepentingan militer maupun
ilmu pengetahuan.
5.
22.223
mil (geostationary orbits) : digunakan oleh satelit cuaca, satelit televisi,
satelit komunikasi dan telepon.
Sistem
Komunikasi Satelit
Sistem komunikasi satelit LEO
(Low Earth orbit) merupakan pengembangan terakhir sistem komunikasi satelit
bergerak yang sekarang sudah ada, seperti INMARSAT, AMSC. Sistem komunikaasi
satelit bergerak (mobile communications satellites) yang beroperasi sekarang
ini menggunakan satelit ang beredar 36.000 km diatas permukaan bumi dan
mempunyai waktu edar sekitar 24 jam. Ditambah dengan lintasan yang berimpit
dengan bidang katulistiwa, dari suatu titik bumi, satelit kelihatan seolah-olah
bergerak (GEO= Geostationary Earth Orbit). Dengan sistem GEO dikembangkan :
a. Fixed Satellite Service
(contohnya PALAPA INTELSAT, dll) yang memungkinkan terjalinnya suatu hubungan
komunikasi dan pertukaran informasi yang sangat handal antara dua titik, tidak
peduli apakah informasi tersebut berupa suara (telepon), data maupun video
(televisi).
b.
Satelit
Komunikasi Bergerak (Mobile Communications Satellites), yaitu digunakan untuk
memberikan jasa pelayanan komunikasi bagi pemakai yang bergerrak, baik di
darat, di laut, maupun di udara. Contohnya ialah INMARSAT.
Dengan tingkat pencapaian
teknologi yang ada saat ini, sistem GEO ini baru dapat memberikan pelayanan
kepada pemakai jasa satelit melewati terminal yang relatif masih mahal dan
berukuran transportabel (briefcase size), seperti terminal INMARSATM. Jenis
Informasi yang dilewatkannya pun baru suara dan data, dengan kecepatan lebih
rendah. Terasa bagi pemakai bahwa terminal ini masih merupakan investasi yang
mahal di samping biaya per menitnya juga masih tinggi. Yang diinginkan ialah
suatu terminal yang ringan seperti cellular handset type terminal dengan biaya
sewa komunikasi terjangkau.
Di lain pihak, seiring dengan
perkembangan ekonomi, lintasan GEO ini terasa semakin penuh, sehingga semakin
susah untuk mendapatkan "slot" untuk menempatkan satelitnya. Sejalan
dengan kemampuan teknologi , orang berpaling lagi ke sistem satelit, yang
beredar dengan orbit rendah (LEO= Low Earth orbit Satellites). Karena orbitnya
rendah, waktu edarnya lebih cepat (2 sampai 3 jam) sehingga dari suatu titik di
permukaan bumi, satelit kelihatan bergerak dan mengalami waktu-waktu terbit dan
terbenam.
Sistem
Komunikasi Satelit (Segmen Bumi dan Segmen Angkasa)
Bagian penting dalam sistem
komunikasi satelit yaitu :
·
Space
segment (bagian
yang berada di angkasa)
·
Ground
segment (biasa
disebut stasiun bumi).
Segmen Angkasa :
·
Struktur/Bus
·
Payload
·
Power
Supply
·
Kontrol
temperature
·
Kontrol
Attitude dan Orbit
·
Sistem
propulsi
·
Telemetri,
tracking, dan Command (TT & C).
Segmen Bumi :
Ground Segment ini di bagi lagi
atas Out Door Unit (ODU) dan In Door Unit (IDU):
·
ODU
terdiri atas beberapa perangkat seperti Antenna, FeedHorn, LNA, BUC, Converter,
SSPA, Main Supply, LNB
·
IDU
terdiri atas beberapa perangkat seperti Modem, Inverter, Rectifier, Baterai
·
User
terminal, SB Master dan jaringan.
Contoh konfigurasi ground segmen :
Gambar
Konfigurasi C-Band
Gambar
Konfigurasi L-Band
Very Small Aperture Terminal
(VSAT)
VSAT atau “Very Small Aperture
Terminal ” adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan
terminal-terminal stasiun bumi satelit kecil yang menggunakan antena
berdiameter antara 0,9 sampai dengan 3,8 meter yang digunakan untuk melakukan
pengiriman data, gambar maupun suara via satelit.
Pada awalnya teknologi satelit
membutuhkan antena-antena besar dan hanya dapat menghubungkan point-to-point.
VSAT merupakan stasiun penerima
sinyal dari satelit dengan antena penerima berbentuk piringan dengan diameter
kurang dari tiga meter. Fungsi utama dari VSAT adalah untuk menerima dan
mengirim data ke satelit. Satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk
dikirimkan ke titik lainnya di atas bumi. Sebenarnya piringan VSAT tersebut
menghadap ke sebuah satelit geostasioner. Satelit geostasioner berarti satelit
tersebut selalu berada di tempat yang sama sejalan dengan perputaran bumi pada
sumbunya. Satelit geostasioner mengorbit selalu pada titik yang sama di atas
permukaan bumi, maka dia akan selalu berada di atas sana dan mengikuti
perputaran bumi pada sumbunya
Topologi
Komunikasi Satelit & VSAT
Secara sederhana komunikasi
satelit dapat digambarkan seperti dibawah ini :
·
HPA
= High Power Amplifier (penguat daya gelombang RF ( Radio Frequency) sebelum
ditransmisikan kesatelit melalui antena)
·
LNA
= Low Noise Amplifier (penguat yang berderau rendah)
·
G
= Gain Antenna
·
T
= Noise Temperature (OK)
·
EIRP
= Effective Isotropically Radiated Power ( daya di dalam berkas radio dibandingkan
terhadap antena isotropic) = adalah besarnya daya suatu carrier yang
dipancarkan oleh suatu antena, satuannya dalam dB watt.
·
Harga
EIRP adalah hasil penjumlahan antara daya keluaran HPA dengan
penguatan antena dikurangi dengan
redaman IFL (Interfacility Link).
·
EIRP
= PoutHPA (dBw) + G antena (dB) -loss IFL (dB)
·
IFL
= yang disebut feeder, berfungsi menyalurkan sinyal RF dari indoor Equipment
(perangkat didalam ruangan) kearah antena dan sebaliknya.
Komponen Komunikasi Satelit dan VSAT
A. Hub station
Hub mengontrol seluruh operasi
jaringan komunikasi. Pada hub terdapat sebuah server Network Management System
(NMS) yang memberikan akses pada operator jaringan untuk memonitor dan
mengontrol jaringan komunikasi melalui integrasi perangkat keras dan
komponen-komponen perangkat lunak. Operator dapat memonitor, memodifikasi dan
mendownload informasi konfigurasi individual ke masing-masing VSAT. NMS
workstation terletak pada user data center.
Stasiun hub terdiri atas Radio
Frequency (RF), Intermediate Frequency (IF), dan peralatan baseband. Stasiun
ini mengatur multiple channel dari inbound dan outbond data. Pada jaringan
private terdedikasi, hub ditempatkan bersama dengan fasilitas data-processing yang
dimiliki user. Pada jaringan hub yang dibagi-bagi, hub dihubungkan ke data
center atau peralatan user dengan menggunakan sirkuit backhaul terrestrial.
Peralatan RF terdiri atas
antenna, low noise amplifier (LNA), down-converter, up-converter, dan high-power
amplifier. Kecuali untuk antena, subsistem RF hub pada umumnya dikonfigurasi
dengan redundancy 1:1. Peralatan IF dan baseband terdiri dari IF
combiner/divider, modulator dan demodulator, juga peralatan pemroses untuk
antarmuka channel satelit dan antarmuka peralatan pelanggan. Unit antarmuka
satelit menyediakan kontrol komunikasi menggunakan teknik multiple akses yang
sesuai.
Gambar Sistem Hub VSAT
Unit peralatan pelanggan
menyediakan antarmuka ke peralatan host pelanggan dan emulasi protokol. Peralatan
baseband pada hub dirancang dalam gaya modular untuk mendapatkan pertumbuhan
jaringan yang mudah dan pada umumnya diberikan dengan skala 1:1 atau 1:N
redundant configuration.
Berdasarkan
keperluannya, HUB terbagi menjadi dua jenis :
1.
Dedicated
Hub
·
Hub
dimiliki dan digunakan sepenuhnya oleh jaringan sebuah perusahaan.
·
Jaringan
VSAT merupakan aset perusahaan dan sepenuhnya dikontrol dan diatur oleh
perusahaan.
·
Letak
Hub biasanya dikantor pusat perusahaan.
·
Biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaan sangat mahal.
2.
Shared
Hub
·
Jaringan
VSAT dimiliki dan dioperasional oleh operator VSAT.
·
Sebuah
Hub digunakan bersama oleh beberapa perusahaan kecil.
·
Perlu
koneksi ke Hub karena lokasi Hub diluar perusahaan.
·
Biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaan pengguna jaringan VSAT relatif murah karena
cukup mengeluarkan biaya sewa
B. Remote station
Gambar Komponen Remote VSAT
Sebuah remote VSAT memiliki
komponen-komponen sebagai berikut.
Outdoor Unit (ODU)
Terdiri atas antena dan Radio
Frequency Transmitter (RFT).
a. Antena
Antena berfungsi untuk
memancarkan dan menerima gelombang radio RF. Antena yang dipakai dalam
komunikasi VSAT yaitu sebuah solid dish antenna yang memiliki bentuk
parabola.
Fungsi antena pada komunikasi
VSAT adalah sebagai berikut :
·
Memancarkan
gelombang radio RF dari stasiun bumi ke satelit yang mana besar frekuensinya
dari 5,925 GHz sampai dengan 6,425 GHz.
·
Menerima
gelombang radio RF dari satelit ke stasiun bumi yang mana besar frekuensinya
dari 3,7 GHz sampai dengan 4,2 GHz.
Bagian antena terdiri atas
reflektor, feedhorn, dan penyangga. Ukuran piringan antena atau dish VSAT
berkisar antara 0,6 – 3,8 meter. Ukuran dish sebanding dengan kemampuan antena
untuk menguatkan sinyal.
Gambar Antena
VSAT
Feedhorn dipasang pada frame
antena pada titik fokusnya dengan bantuan lengan penyangga. Feedhorn
mengarahkan tenaga yang ditransmisikan ke arah piringan antena atau
mengumpulkan tenaga dari piringan tersebut. Feedhorn terdiri atas sebuah larik
komponen pasif microwave.
b. RFT
RFT dipasang pada frame antena
dan dihubungkan secara internal ke feedhorn. RFT terdiri atas:
- Low Noise Amplifiers (LNA)
LNA berfungsi memberikan
penguatan terhadap sinyal yang datang dari satelit melalui antena dengan noise
yang cukup rendah dan bandwidth yang lebar (500 MHz). Lemahnya sinyal dari
satelit yang diterima oleh LNA disebabkan oleh faktor berikut:
·
Jauhnya
letak satelit, sehingga mengalami redaman yang cukup besar disepanjang
lintasannya.
·
Keterbatasan
daya yang dipancarkan oleh satelit untuk mencakup wilayah yang luas.
Untuk dapat memberikan
sensitivitas penerimaan yang baik, maka LNA harus memiliki noise temperatur
yang rendah dan mempunyai penguatan / gain yang cukup tinggi (Gain LNA = 50
dB). LNA harus sanggup bekerja pada band frekuensi antara 3,7 GHZ sampai dengan
4,2 GHz (bandwidthnya 500 MHz).
Salah satu jenis LNA yaitu
Parametrik LNA. Parametrik LNA yaitu LNA yang menggunakan penguat parametrik
untuk penguat pertamanya dan penguat transistor biasa pada tingkat keduanya.
Penguatan pertama (parametric amplifier) memberikan penguatan 15 sampai dengan
20 dB dan penguatan transistor memberikan penguatan 35 sampai dengan 40 dB,
sehingga total penguatannya sebesar 55 dB.
- Solid State Power Amplifier (SSPA)
SSPA berfungsi untuk memperkuat
daya sehingga sinyal dapat dipancarkan pada jarak yang jauh. SSPA ini merupakan
penguat akhir dalam rangkaian sisi pancar (transmit side) yang merupakan
penguat daya frekuensi sangat tinggi dalam orde Gega Hertz.
Tujuan penggunaan SSPA adalah
untuk memperkuat sinyal RF pancar pada band frekuensi 5,925 GHz sampai dengan
6,425 GHz dari Ground Communication Equipment (GCE) pada suatu level tertentu
yang jika digabungkan dengan gain antena akan menghasilkan daya pancar (EIRP)
yang dikehendaki ke satelit.
Ada
hal yang perlu diperhatikan dalam mengoperasikan penguat daya frekuensi tinggi
, diantaranya :
·
Besar
daya output yang dihasilkan
·
Lebar
band frekuensi yang harus dicakup
·
Pengaruh
intermodulasi yang muncul
·
Input
dan output Back – off
- Up / Down Converter
Perangkat ini dikemas dalam satu
kemasan tetapi memiliki dua fungsi yaitu sebagai up converter dan sebagai down
converter.
1.
Up
Converter Berfungsi untuk mengkonversi sinyal Intermediate frequency (IF) atau
sinyal frekuensi menengah dengan frekuensi centernya sebesar 70 MHz menjadi
sinyal RF Up link (5,925 – 6,425 GHz).
Up
Converter
2.
Down
Converter Berfungsi untuk mengkonversi sinyal RF Down link (3,7 MHz – 4,2 MHz)
menjadi sinyal Intermediate Frequency dengan frekuensi center sebesar 70 MHz.
- Indoor Unit (IDU)
Modem VSAT merupakan perangkat
indoor yang berfungsi sebagai modulator dan demodulator. Modulasi adalah proses
penumpangan sinyal informasi kedalam sinyal IF pembawa yang dihasilkan oleh
synthesiser. Frekuensi IF besarnya mulai dari 52MHz sampai 88MHz dengan frekuensi
center 70 MHz. Sedangkan demodulasi adalah proses memisahkan sinyal informasi
digital dari sinyal IF dan meneruskannya ke perangkat teresterial yang ada.
Teknik Modulasi yang dipakai dalam modem satelit yaitu modulasi dengan sistem
PSK ( Phase Shift keying ).
Contoh Modem Satelit
Lebih jauh lagi fungsi dari
Modulator dan Demodulator yakni:
Modulator
Modulator berfungsi untuk
mencampurkan sinyal informasi digital dari perangkat teresterial kedalam sinyal
IF 70MHz yang dihasilkan dari dalam modem.
Diagram Blok Modulator
Pada proses modulasi sinyal data
masuk melalui port Interface kemudian diteruskan ke bagian Digital to
Analog Converter dan diubah menjadi sinyal analog I dan sinyal Q. Sinyal I
dan sinyal Q mempunyai amplitude yang sama tetapi memiliki fase yang berbeda.
Sinyal I & Q diperkuat, difilter kemudian dicampur dengan sinyal IF dari
sinthesizer sehingga dihasilkan sinyal IF termodulasi. Sinyal IF kemudian
dikuatkan dan diatur powernya oleh bagian TX control dan kemudian diteruskan ke
port IF Output di bagian belakang modem.
- IFL (Inter Facility Link).
Merupakan media penghubung antara
ODU & IDU. Fisiknya biasanya berupa kabel dengan jenis koaksial dan
biasanya menggunakan konektor jenis BNC (Bayonet Neill-Concelman)
No comments:
Post a Comment